CARA PAMITAN MELAYAT/TAKZIAH DALAM BAHASA JAWA HALUS DAN SOPAN
Sudah
menjadi tradisi jika ada saudara,kerabat maupun teman yang mendapat musibah
kematian biasanya kita melakukan takziah atau lazim disebut dengan
melayat,Sebagai orang jawa sebelum kita pamit biasanya kita mengucapkan kalimat
bela sungkawa kepada keluarga almarhum sebagai bentuk rasa duka kita agar
keluarganya di beri ketabahan dan kesabaran atas kehilangan almarhum yang pergi
dari dunia ini untuk selama-lamanya
Lalu
bagaimana contoh kalimat atau ucapan untuk menyampaikan kata-kata pamitan
takziah dalam bahasa jawa?Biasanya kalimat ini diucapkan ketika kita hendak
undur diri ketika melakukan takziah,kalimat ini intinya adalah menyampaikan
bela sungkawa sekaligus doa kepada almarhum yang disampaikan kepada pihak
keluarga yang ditinggalkan agar pihak keluarga diberikan ketabahan dan
kesabaran dalam menghadapi ujian.
Berikut
contoh kalimat ucapan pamitan ketika bertakziah dalam Bahasa Jawa:
-“Kapareng matur dumateng Bapak
utawi Ibu .Sowan kulo ingkang sepisan silaturahmi,kaping kalihipun kulo nyuwon
pangapunten ingkang kathah awit mboten saged nguntapaken suwarginipun simbah
(nama almarhum).Namung saget derek bela sungkawa,serta nderek dedungo mugi
swarginipun simbah (nama almarhum)
ingkang kapundhut Gusti ingkang moho kuwaos keparingan papan ingkang sae
lan ditampi sedoyo amalipun lan dipun ngapunten sedoyo kalepatanipun.Dene
keluargo ingkang tinilar mugi tansah keparingan sabar sarta iman”
Arti dari
kalimat bela sungkawa dalam bahasa jawa tersebut kurang lebih seperti ini
“Hendak menghaturkan kalimat kepada
Bapak/Ibu.Niat saya pertama adalah silaturahmi,yang kedua saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya karena tidak dapat melihat almarhum simbah (nama). Hanya mampu
ikut berbela sungkawa serta ikut berdoa semoga almarhum yang telah dipanggil
oleh Tuhan YME mendapatkan tempat terbaik disisiNya dan diterima segala amalnya
dan dimaafkan segala kesalahannya,serta keluarga yang ditinggalkan semoga tetap
diberi kesabaran dan keimanan”
Adapun
untuk versi yang lebih singkat bisa diucapkan seperti ini
-“Nuwun sewu Pak/Ibu keparing matur
anggenipun silaturahmi kulo sampun sakwetawis cekap kulo badhe nyuwun
pamit,mugi swarginipun simbah (nama alamrhum) keparingan panggenan ingkang
sakmestinpun lan ditompo amale ingkang sae,lan dateng kelurago mriki mugi
tansah keparingan kesabaran lan ketabahan”
Artinya : “Permisi
Pak/Ibu ingin mengucapkan bahwa silaturahmi saya sudah selesai,saya mohon
pamit,semoga almarhum simbah (nama) mendapatkan tempat yang layak di sisiNya
dan diterima segala amal baiknya,dan untuk keluarga disini semoga tetap
diberikan kesabaran dan ketabahan”
Bila saat
takziah bersama rombongan/orang banyak di belakang kata kulo cukup diberi
imbuhan “sak Konco” yang bisa
berarti saya dan teman-teman
Demikianlah
mengenai cara pamitan ketika bertakziah/melayat dalam bahasa Jawa,semoga dapat
memberi manfaat kepada anda semua.Bila ada koreksi maupun ada tambahan silahkan
anda tulis di kolom komentar,terima kasih.
Posting Komentar untuk "CARA PAMITAN MELAYAT/TAKZIAH DALAM BAHASA JAWA HALUS DAN SOPAN"